Bicara soal bisnis otomotif, tidak melulu kaitannya harus dengan bengkel, showroom, atau spare part. Hal lain yang mungkin bisa digarap adalah bisnis cuci mobil. Jangan dianggap remeh, bisnis ini terbukti bisa menjanjikan untung besar.
AutoBridal, salah satu contohnya. Bisnis yang semula diawali cuci mobil kemudian berkembang menjadi pelopor di bisnis salon mobil, kini sukses mengibarkan benderanya bukan cuma di dalam negeri, namun telah sarnpai ke Malaysia. Padahal, yang dijual hanya jasa mencuci dan salon mobil. Dikatakan oleh KRT. Henry Indraguna, pemilik merek AutoBridal, bahwasanya bisnis salon mobil itu relatif rnudah dan potensinya cukup besar.
Dulu, bisnis salon mobil tidak banyak yang melirik lantaran tidak digarap serius. Hal ini karena mereka memperhitungkan untung yang didapat dari bisnis ini sedikit. Melihat itu, pria yang akrab dipanggil Henry ini kemudian rnerasa tertantang untuk membooming-kan bisnis salon mobil hingga setara dengan bisnis otomotif lainnya.
Atas saran sang mertua, didorong tekad yang kuat, dia bersama istrinya, Fangky Christina Hartati, mendirikan salon mobil, bernama AutoBridal, di tahun 2003. Usahanya ini berlokasi di Setiabudi, Bandung. Untuk mendongkrak awareness, kala itu Henry mengandalkan promosi yang jor-joron.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah model cantik dia sewa untuk mencuci mobil selama tujuh hari, dan Sarah Azhari serta Otoblitz pun digandeng untuk bekerja sama.Tak ketinggalan, hampir semua media cetak dan elektronik diundang Henry untuk meliput grand opening di tempatnya.
"Pokoknya saya buat benar-benar heboh dan nyatanya memang berhasil," ujar dia. Hanya dalam tempo singkat, nama AutoBridal dikenal hingga ke seantero Bandung. Beberapa tahun berikutnya, ia pun melebarkan sayap ke kota-kota lain, termasuk Jakarta. Dari situ, AutoBridal makin berjaya dan menjadi salon mobil yang cukup disegani dengan total cabang mencapai 90 gerai sekarang, terdiri dari AutoBridal Shop (bintang tiga), AutoBridal Plus (bintang empat), dan Autobrida Prioritas (bintang lima). Kesemua tipe gerai tersebut dikembangkan secara waralaba.
Henry menegaskan, yang terpenting dalam bisnis adalah packaging-nya harus apik dahulu. Baru kemudian isinya. Maka dari itu, ia rela berutang untuk keperluan promosi. Kelihatan memang sejak awal berdiri hingga sekarang, AutoBridal tidak henti menggelar berbagai event promosi, seperti mencuci Bandung Super Mall, mencuci model, hingga meraih berbagai penghargaan MURI.
Bersamaan dengan promosi, AutoBridal turut melahirkan inovasi produk, seperti cuci salju yang teranyar. Gara-gara produk ini, Hama AutoBridal kian mentereng sampai sampai diajak pemerintah Malaysia untuk membuka gerai di negaranya.
Menurut pria yang selalu tampil nyentrik ini, menjalankan bisnis harus berpegang pada tiga prinsip, win customer, win employee, dan win investor. Win customer artinya, upayakan selalu pelanggan agar percaya dengan kita. Caranya, jangan "pelit" untuk menservis pelanggan.
"Tanamkan keyakinan selalu bahwa kalau sudah menabur banyak, pasti akan menuai banyak juga. Karenanya, ketika membuat promo, kami tidak pernah mau setengah-setengah,"jelas Henry. Contoh, saat musim hujan sekarang. Diakuinya, sejak April hingga Oktober, omzet AutoBridal agak menurun. Ini lantaran orang malas untuk mencuci mobil karena khawatir bakal cepat kotor kembali. Menghadapi itu, apa yang dilakukan?
"Kami tidak menarik pelanggan dengan iming-iming diskon, melainkan merebut kepercayaan mereka dengan memberikan garansi. Caranya, apabila saat mereka mencuci mobil di AutoBridal, tiba-tiba hujan turun, mereka tidak perlu membayar, alias gratis,"jelas dia.
Di samping itu, AutoBridal juga mengadakan program cuci mobil gratis selama tujuh hari dimulai dari 6-12 November 2010 untuk member AutoBridal bintang empat dan lima plus bonus eskrim dan kacang hijau. Kata Henry, pihaknya tidak khawatir merugi dengan strategi ini lantaran sedari awal, baik AutoBridal bintang empat maupun bintang lima sudah tidak lagi bermain di ritel. Terkecuali untuk yang bintang tiga (shop). "strategi yang kami genjot sekarang adalah menggaet sebanyak mungkin member lewat kartu keanggotaan,"ungkap Henry.
Dalam sebulan, ia menargetkan tiap cabang bisa meraih 50 anggota baru. Saat ini, total member AutoBridal mencapai 4.800 untuk bintang tiga, dan 10 ribu untuk bintang empat dan lima. Syarat menjadi member, pelanggan cukup merogoh kocek Rp 1 juta untuk AutoBridal bintang empat, Rp 2,5 juta untuk bintang lima, dan Rp 250 ribu untuk bintang tiga, dan itu berlaku selama setahun.
Adapun fasilitas yang bakal diperoleh saat menjadi member bintang empat dan lima antara lain, cuci mobil murah selama setahun seharga Rp 10 ribu di gerai AutoBridal mana pun, menunggu di lounge area yang nyaman dengan dilayani oleh seorang customer service relation nan cantik, mendapatkan makan dan minum gratis, serta mengantre di tempat antrian. Sedangkan manfaat bagi member bintang tiga (shop), mereka hanya mendapatkan diskon di waktu-waktu tertentu.
Yang membedakan AutoBridal bintang empat dengan bintang lima hanya standarisasinya saja. Pada AutoBridal bintang lima, semua bentuk bangunan dan tata dekorasi sudah dibuat standar sehingga dipastikan semua akan sama, lain dengan bangunan yang di bintang empat. Untuk segi fasilitas, antara bintang empat dan lima tidak ada bedanya.
Kernbali soal prinsip dalam menjalankan bisnis, setelah win customer, berikutnya adalah win employee. Tanga loyalitas dari karyawan, sehebat apa pun perusahaan mendatangkan pelanggan, hal itu akan siasia. Sebab, turn over tinggi di lingkungan karyawan bakal menciptakan cost yang besar. Lagi pula, sentimen negatif dari mereka yang dibawa keluar akan berdampak pada image perusahaan.
"Jadi, rangkul dan jagalah karyawan Anda. Sukseskan mereka sebagaimana mereka membantu Anda untuk sukses," tandas Henry.
Prinsip yang ketiga ialah win investor. Karena AutoBridal dikembangkan lewat cara waralaba, prinsip win-win solution harus betul-betul dijaga. "Jangan sampai berat sebelah. Kalau demikian adanya, yang terjadi investor pada kabur semua, dan akhirnya kami juga yang rugi;'ujarnya.
Dengan ketiga prinsip tersebut, Henry membuktikan kinerja AutoBridal kian ciamik dari tahun ke tahun. Saat ini, pendapatan tiap bulan satu gerai AutoBridal bintang empat dan bintang lima bisa mencapai Rp 150-300juta, sedangkan perolehan di gerai bintang tiga sekitar Rp 100 juta per bulan.
Sukses mengembangkan salon mobil, kini Henry sibuk menata bisnis salon motor, yakni MotorBridal, yang saat ini gerainya telah mekar hingga 48 shop sejak berdiri tahun 2006. Menurut Henry, dirinya bisa berhasil seperti sekarang karena resep sukses 3W dan DUIT—yaitu doa, usaha, iman, dan tawakal. Jangan dibolak-balik, usaha dulu baru doa, karena DUIT itu sudah menjadi formula. Jadi, siapa pun yang ingin sukses, silakan mencoba kedua resep Tersebut. (andri)
Belum ada tanggapan untuk "Bisnis Cuci Mobil Auto Bridal Yang Kian Maju Sampai Ke Negara Tetangga"
Posting Komentar